Teknik Menggambar – Gambar adalah perpaduan antara titik, garis, bidang dan warna yang apabila semuanya dikomposisikan akan menciptakan suatu bentuk citra. Gambar adalah sesuatu yang bisa mewakilkan suatu objek nyata dan memiliki karakter yang sesuai dengan aslinya.
Gambar mempunyai fungsi yang bermacam-macam. Di antaranya adalah sebagai bahasa teknik, media penyampaian informasi dan masih banyak lagi. Dalam menggambarpun ada bermacam-macam teknik yang bisa digunakan. Ini dia macam-macam teknik menggambar beserta contohnya.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli beserta Strukturnya – Negosiasi merupakan sebuah interaksi yang terjadi antara dua pihak yang mana pihak-pihak yang terlibat memiliki tujuan untuk mencapai sebuah kesepakatan.
sumber: maxmanroe.com
Negosiasi dapat terjadi di berbagai hal. Contohnya adalah dalam jual beli, lingkungan masyarakat, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan masih banyak lagi. Dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang negosiasi dalam jual beli.
Kata Baku dan Tidak Baku – Kata baku merupakan kata yang sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa yang sudah ditentukan. Benar dalam ejaan serta aturan dalam kaidah bahasa Indonesia. Kata baku biasanya digunakan pada kalimat resmi. Kata baku sering digunakan dalam membuat karya ilmiah, surat lamaran kerja, surat dinas, surat edaran, laporan, nota dinas, pidato dan masih banyak lagi.
Sedangkan kata tidak baku merupakan kata yang tidak sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa yang telah ditentukan. Kata baku biasanya digunakan dalam percapakan sehari-hari. Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya kata tidak baku bermacam-macam. Di antaranya adalah pengguna bahasa tidak mengetahui bentuk tulisan dari kata yang diucapkannya, terpengaruh dari orang-orang lainnya yang terbiasa menggunakan kata tidak baku, dll.
sumber: startupremarkable.com
Setelah kita mengetahui penegertian dari kata baku dan tidak baku. Mari kita ketahui contoh-contoh dari kata baku dan kata tidak bakunya dari A-Z di bawah ini
Pengertian, Jenis, Bentuk dan Proses Terjadinya Hujan – Jika hujan biasanya kita akan berteduh di dalam rumah atau apabila sedang tidak di rumah maka kita akan secara naluri mencari tempat yang teduh. Hujan yang kita kenal selama ini ternyata tidak terjadi begitu saja. Ada tahap-tahap proses dalam terjadinya hujan.
Hujan pun juga memiliki berbagai jenis dan bentuk yang terjadi karena perbedaan proses terbentuknya hujan itu sendiri. Di sini kita akan membahas secara tuntas tentang hujan itu sendiri.
Pengertian Hujan
sumber: zhaafira.com
Hujan adalah peristiwa turunnya butir-butir air dari langit ke permukaan bumi. Hujan merupakan siklus air di bumi. Dibutuhkan adanya lapisan atmofer yang tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di atas dan dekat permukaan bumi.
Hujan merupakan proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butiran-butiran air yang cukup berat untuk jatuh dan sampai tiba di daratan. Proses kondensasi adalah perubahan wujud benda menjadi wujud yang lebih padat. Dua proses yang mungkin terjadi secara bersamaan bisa mendorong udara menjadi semakin jenuh saat menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara. Butir-butir hujan memiliki ukuran yang berbeda-beda, mulai dari yang besar hingga kecil.
Proses Terjadinya Hujan
Hujan yang kita lihat selama ini tidak begitu saja jatuh dari langit. Ada proses panjang sebelum air dari awan tersebut turun ke bumi. Ini dia proses terjadinya sebuah hujan.
1. Air Menguap karena Panas Matahari
sumber: mentaria56.blogspot.com
Panas matahari yang sampai ke bumi membuat air yang berasal dari danau, sungai dan laut menguap ke udara. Selain dari sumber-sumber mata air tadi, air yang menguap ke udara juga bisa berasal dari tubuh manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda yang mengandung air
2. Uap Air Menjadi Padat Karena Suhu Tinggi
Suhu udara yang tinggi akibat panas matahari membuat uap air mengalami proses pemadatan (kondensasi) dan menjadi sebuah embun. Embun yang berkumpul dan bertambah semakin banyak akan membentuk awan.
3. Dengan Bantuan Angin, Awan Kecil Menjadi Awan Besar
sumber: platechno.com
Adanya angin di udara menyebabkan awan-awan bergerak ke tempat lain. Pergerakan dari angin memberikan pengaruh yang besar terhadap pergerakan awan dan membuat awan kecil menyatu membentuk awan besar. Awan tersebut bergerak ke tempat yang bersuhu lebih rendah dan semakin banyak butiran awan yang terkumpul di awan akan merubah warnanya menjadi semakin gelap.
4. Hujan Turun
Setelah warna awan berubah menjadi semakin gelap, titik-titik air akan menjadi semakin berat dan tidak terbendung lagi sehingga akan membuat butiran-butiran air jatuh ke bumi. Butiran-butiran yang jatuh ke bumi tadi disebut dengan hujan
Gambar dan Video Proses Terjadinya Hujan
sumber: kenalsains.blogspot.com
Dari gambar di atas dapat disimpulkan proses terjadinya hujan secara singkat, yaitu:
1. Panas matahari membuat air yang ada di bumi menguap
2. Dari uap tersebut terbentuklah awan
3. Hembusan angin membuat awan kecil berkumpul dan menjadi besar
4. Terjadilah hujan
Inilah video proses terjadinya hujan
Jenis-Jenis Hujan
1. Hujan Frontal
Hujan ini berawal dari udara yang hangat menjadi lebih ringan dan posisinya cenderung lebih di atas udara yang suhunya lebih dingin. Setelah itu udara dingin aka mengangkat udara yang lebih hangat suhunya dan udara yang lebih hangat tersebut akan mengembang dan mendingin.
Dalam proses pendinginan tadi akan terbentuk titik-titik air yang disebut dengan awan. Saat titik-titik air itu mengendap dan tak terbendung lagi maka akan jatuh dalam bentuk hujan frontal.
2. Hujan Konveksi
Hujan ini terjadi pada siang hari ketika suhu udara sedang memuncak. Terjadinya pemanasan yang tinggi pada siang hari mengakibatkan udara mengalami penguapan dan mengembang bersama uap-uap air kemudian naik ke atas dengan sangat cepat. Uap air yang naik ke atas tadi akan mengalami sebuah pendingin dan akan berubah menjadi titik-titik air. Titik-titik air tadi mengembun dan turun dalam bentuk hujan konveksi.
Hujan konveksi turun sebanyak dua kali dalam setahun. Biasanya sangat lebih dan berlangsung hanya sebentar. Terjajdi di daerah yang sempit dan beriklim tropis.
3. Hujan Orografis
Hujan orografis biasanya terjadi di wilayah yang tinggi seperti gunung. Terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa untuk mendaki gunung oleh angin. Udara akan mengalami pendinginan kemudian mengalami pengembunan dan berubah menjadi titik-titik air yang membentuk awan.
Titik-titik air mulai mengendap dan menyebabkan hujan yang terjadi pada lereng gunung.
4. Hujan Buatan
sumber: beritadaerah.co.id
Tahukan anda bahwa hujan hujan bisa dibuat? Hujan buatan dapat terjadi dengan cara menaburkan bahan kimia berupa Argentium Lodida atau bahan pendingin lainnya ke dalam awan dengan tujuan mempercepat proses pembentukan awan.
Bentuk-Bentuk Hujan
Hujan yang jatuh ke bumi dapat berupa berbagai bentuk. Di antaranya adalah
1. Hujan Es
sumber: metoffice.gov.uk
Hujan es merupakan hujan yang turun ke bumi dalam bentuk butiran-butiran es. Hujan ini juga sering disebut dengan hujan batu. Hujan es dapat terjadi karena arus udara banyak mengandung uap air dan bergerak secara vertikal, mencapai udara yang paling tinggi sehingga suhu udara akan turun menjadi 0 derajat celcius.
Proses tersebut mengakibatkan uap air yang ada di udara berubah menjadi kristal-kristal es dan jatuh ke bumi dalam bentuk hujan es. Hujan es biasanya sering diiringi dengan hujan yang sangat deras dan terjadi pada siang hari.
2. Hujan Rintik-Rintik
Hujan ini menghasilkan butiran-butiran air yang tidak terlalu tebal dari langit. Biasanya hujan rintik-rintik hanya terjadi pada awan yang memiliki lapisan rendah yang dengan dengan permukaan bumi.
3. Hujan Asam
sumber: sinaranugrahputih.com
Hujan asam disebabkan oleh pencemaran udara dari asap udara atau efek rumah kaca yang menimbulkan endapan hujan asam yang sangat tinggi sehingga menyebabkan kerusakan terhadap lingkungan. Kandungan oksida sulfur dan oksida nitrogen di udara yang dihasilkan dari asap pabrik atau industri akan mengalami perubahan kimia dan akan jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan asam dalam bentuk air, kabut maupun salju.
Hujan asam dapat menyebabkan berbagai kerusakan, antara lain
Perubahan wujud zat adalah perubahan yang terjadi dari wujud zat satu ke zat lainnya pada suatu benda. Perubahan ini dapat terjadi karena adanya penyerapan dan pelepasan kalor. Perubahan terjadi saat tercapainya titik suhu tertentu oleh senyawa zat tersebut. Contohnya adalah air yang sudah mencapai titik beku akan berubah menjadi benda padat atau air yang telah mencapai titik didih akan berubah menjadi gas.