
Kalo kemarin saya bercerita tentang liburan ke Malang, kali ini saya akan bercerita tentang jalan-jalan di Jogja. Jika kemarin saat di Malang saya mengunjungi banyak tempat, di Jogja ini saya hanya mengunjungi 2 tempat saja karena saya di Jogja ini saya tidak menginap.
Persiapan ke Jogja
Seperti biasa, jika kita ingin melakukan sebuah perjalanan pasti kita akan melakukan persiapan sebelumnya. Karena tidak menginap, saya hanya melakukan persiapan seperlunya. Saya mempersiapkan handuk, perlengkapan mandi, bekal dan celana renang karena saya ingin berenang saat di Jogja.
Berangkat ke Jogja
Saya berangkat ke Jogja bersama keluarga saya. Sama seperti saat ke Malang, saya berangkat ke Jogja menggunakan Mobil Avanza. Saya dan ayah saya menyetir mobil secara bergantian.
Berenang di Waterpark Jogja Bay
Kenapa saya harus jauh-jauh ke Waterpark Jogja Bay padahal di kota saya sendiri di Semarang ada Waterpark Water Blaster? Karena kemarin bapak saya dapet informasi bahwa Jogja Bay ini baru dibuka dan katanya Waterpark ini terbesar di Indonesia.
Tapi sayangnya karena baru dibuka, saya jadi tidak bisa mencoba semua wahana yang ada di Jogja Bay karena masih ada beberapa wahana yang masih dalam tahap pengerjaan dan belum dibuka.
Mencoba Wahana yang Telah Dibuka

Karena belum semua wahana dibuka, jadi saya hanya mencoba beberapa wahana. Salah satunya adalah sebuah perosotan besar yang harus menggunakan pelampung dan ada juga yang tanpa pelampung.
Ombak Buatan

Di Jogja Bay ini juga ada wahana ombak buatan. Jadi kita berasa berenang di laut dengan ombak buatan. Di sini kalian bisa merasakan serunya terdorong oleh ombak saat naik pelampung yang sudah tersedia di sini.
Makan di Jogja Bay
Setelah puas menikmati semua wahana yang sudah dibuka, saya mandi kemudian melaksanakan Shalat Dzuhur di mushola yang ada di Jogja Bay.
Karena lelah setelah berenang, saya memutuskan untuk makan di tempat makan yang ada di Jogja Bay. Ternyata makanan di sini tidak murah. Untuk satu burger yang saya pesan saja saya harus mengeluarkan uang sebesar RP25.000. Mungkin karena ini tempat wisata jadinya makanan yang ada harganya diatas rata-rata.

Pertunjukan Karakter
Saat mau keluar ternyata ada badut-badut karakter Jogja Bay yang sedang bersiap-siap untuk keliling. Saya melihat karakter pemuda yang menaiki sebuah kapal, lalu diikuti oleh putri dan para pengawal yang ada di belakangnya. Juga ada karakter yang bernama Rewo. Rewo ini terlihat seperti monster. Di website jogja bay disebutkan bahwa walaupun terlihat menyeramkan namun dia baik hati.
Melanjutkan Perjalanan ke Pondok Programmer

Setelah keluar dari Jogja Bay, saya melanjutkan perjalanan ke Pondok Progammer. Di perjalanan menuju pondok programmer saya makan makanan yang dibawa oleh orang tua saya karena burger yang saya beli di Jogja Bay tadi belum bisa menghilangkan lapar yang saya rasakan setelah berenang.
Saya ke pondok programmer bukan untuk nyantri di sana tapi baru ingin survey tempat pondok programmer ini dan tanya-tanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh santri di pondok programmer ini.
Setelah tanya-tanya dan menelepon kontak yang ada di website pondok programmer, akhirnya saya sampai di tempat ini. Walaupun sempat juga beberapa terlewat tempat pondok programmer ini karena tidak ada penunjuk sama sekali.
Saya Shalat Ashar di mushola yang berada di dekat lapangan sepak bola karena telah memasuki waktu ashar.
Tanya-Tanya dengan Salah Satu Santri
Orang tua saya dan saya tanya-tanya dengan salah satu orang yang nyantri di situ yang saya lupa namanya. Ternyata di situ ada program magang di perusahaan startup Indonesia selama 1 tahun dari 3 tahun lamanya nyantri di sana. Seperti salah satu santri yang ngobrol dengan kami, dia sudah merasakan rasanya kerja di sebuah startup yang bernama tiket.com.
Program-Program yang Ada di Pondok Programmer

Program-program yang ada di pondok programmer ini saya dapatkan dari websitenya. Yaitu mempelajari
- Web Programming
- Mobile Programming
- Design
- Bahasa Arab
- Kajian Ilmiah dan Alquran
Pulang ke Rumah
Setelah dari pondok programmer saya pulang ke rumah. Saat malam, saya dan keluarga mampir ke salah satu rumah makan untuk mengisi perut.
Itu dia cerita saya melakukan perjalan ke Jogja bersama keluarga saya.